Uncategorized

Prestasi Anies Baswedan dan Alasan Mengapa Perlu Memilihnya

Ada banyak sekali prestasi Anies Baswedan, baik prestasi sebelum menjadi pejabat atau saat menjadi pejabat negara. Lihat selengkapnya di tulisan ini.

Nasionalis religius, itulah kalimat singkat untuk menggambarkan sosok Anies Baswedan. Kalimat itu juga lah yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. Sebagaimana kita ketahui, pemimpin-pemimpin hebat yang memiliki karakter ini. Sebut saja Salahuddin Al Ayyubi, Muhammad Al Fatih, Abdul Hamid 2, dan di Indonesia ada Pangeran Diponegoro.

Khusus pangeran Diponegoro, ada banyak kisah menarik juga yang berhubungan dengan Anis Baswedan. Bahkan sempat beredar guyonan bahwa Anies ini dianggap menelikung tongkat pangeran Diponegoro dari Jokowi yang dikembalikan oleh Belanda di tahun 2016 lalu.

Prestasi Anies Baswedan

Prestasi atau rekam jejak menjadi penting untuk diketahui sebagai barometer guna mengukur sejauhmana kelayakannya untuk dipilih. Nah, disni akan dibahas apa saja prestasi dari Anies Baswedan, tidak hanya selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, tetapi mencakup semua aspek yang mencerminkan sebagai prestasinya.

Prestasi Akademis

Prestasi akademis anies baswedan

Anies Baswedan memiliki sejumlah prestasi akademis yang mengesankan. Beliau menempuh pendidikan tinggi di dalam negeri dan luar negeri. Beliau meraih gelar doktor di bidang Kebijakan Pendidikan dari University of Melbourne, Australia. Sebelumnya, Anies juga meraih gelar sarjana (S1) dari Universitas Gadjah Mada dan gelar magister (S2) di bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas of Southern California, AS.

Dengan prestasi akademik yang cukup membanggakan tersebut, tak heran jika pasangan AMIN ini banyak dipilih oleh kalangan akademisi juga. Karena AMIN dianggap bagian atau wakil dari mereka. Untuk profil lengkapnya silahkan baca profil Anies Baswedan di wikipedia.

Menggagalkan Penyimpangan Anggaran Tunjangan Guru

Saat menjabat sebagai menteri pendidikan di era Jokowi, tepatnya dari 2014 – 2016. Anies Baswedan sempat tertuduh korupsi dana anggaran tunjangan guru sebesar 2,3 T. Namun setelah dikonfirmasi justru Anies lah yang membuka dan menemukan aliran dana mencurigakan tersebut.

Anggaran dana tunjangan guru tersebut ditemukan oleh Anies mengalir ke banyak sekali rekening fiktif yang sebenarnya tidak ada orangnya. Disinyalir karena hal inilah di kemudian hari ia dicopot sebagai menteri pendidikan.

Jaklingko

Jaklingko

JakLingko adalah inovasi baru terobosan Anies Baswedan dalam dunia transportasi di DKI Jakarta. Seperti yang sudah lumrah diketahui bahwa Jakarta adalah kota termacet di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dan jalur lalu lintas yang kurang efisien.

Konsep dari JakLingko adalah mengintegrasikan seluruh transportasi umum yang ada di Jakarta dan berkolaborasi dengan pemerintah. Jika sebelumnya pendapatan mereka ditentukan oleh berapa banyak penumpang yang didapat, kini pendapatan mereka ditentukan oleh jarak tempuh.

Yang jelas, dengan adanya Jaklingko ini manfaat yang dapat dirasakan adalah:

  • Bagi penumpang ongkos lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah
  • Bagi penyedia trasnportasi untung lebih banyak dan tidak perlu menunggu penumpang penuh untuk bisa jalan, karena pembayaran ditentukan oleh jarak tempuh
  • Jarak tempuh ke lokasi tujuan lebih cepat karena kebijakan rute transportasi yang baru

Sebelumnya transportasi umum itu harus menunggu penumpang penuh dulu baru jalan, kini hanya dengan satu penumpang pun sudah bisa jalan. Dan jika sebelumnya rute transportasi umum itu harus muter jauh kini sudah tidak lagi karena prinsip keadilan penggunaan jalan raya oleh Anis.

Ruang Ketiga

Ruang Ketiga

Runag ketiga adalah lahan hijau di DKI yang dirancang Anies. Konsepnya yang semula garden diubah menjadi park. Bedanya, garden adalah taman yang yang difungsikan sebagai pajangan, sedangkan park adalah konsep taman yang bisa dimanfaatkan, baik untuk bermain, bersantai, camping dan lain sebagainya.

Tak main-main, jumlah taman yang dibangun Anies ini berjumlah 444 dengan desain yang diperhitungkan benar-benar matang. Bukan desain template yang semua konsepnya sama, tetapi benar-benar dihitung berapa jumlah lansia dan anak-anak yang ada di dareah tersebut. Sehingga nantinya taman tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Ruang ketiga ini meningkat drastis dari yang semula hanya 12,2% di tahun 2014, di era Anies menjabat menjadi 30%.

Mengatasi Banjir di DKI

Semua tau, DKI Jakarta adalah langganan banjir setiap tahunnya. Cara Anies mengatasi banjir adalah dengan membangun sumur resapan. Ada 16.000 lebih sumur resapan yang dibangun Anies untuk mengatasi banjir. Di kemudian hari cara ini dianggap tidak efektif, ditambah dengan pemberitaan media yang tampak tidak sesuai fakta.

Nyatanya, dengan gebrakan Anies ini yang semula banjir bertahan hingga 7 hari untuk bisa surut, kini ada peningkatan dalam 4 hari banjir sudah bisa surut. Yang semula banjir sampai ke monas hingga bundaran HI, kini wilayah tersebut sudah tidak tergenang lagi.

Membangun Rumah Ibadah Lintas Agama

Sebelum Anies menjadi gubernur DKI, sejumlah golongan minoritas tidak bisa mendirikan rumah ibadah karena sulitnya ijin dan juga adanya penolakan dari warga. Namun perubahan terjadi saat Anies memimpin, rumah ibadah dari kaum minoritas yang lebih dari 30 tahun tidak bisa berdiri, kini sudah bisa berdiri.

Awalnya terjadi penolakan juga dari warga, namun secara terbuka Anies berdiskusi dengan warga. Anies menemui warga seorang diri hanya ditemani asistennya, tanpa pengawalan dan pengamanan segala macam. Dari diskusi tersebut Anies berhasil membuat warga luluh dan warga pun bisa menerima untuk didirikan rumah ibadah di wilayahnya.

Keistimewaan Anies Baswedan

Keistimewaan Anies Baswedan

Awalnya, penulis sendiri kurang tertarik dengan capres Anies Baswedan ini. Karena prestasinya jarang terdengar di media. Bahkan cenderung kontroversinya yang sering terdengar. Slogan yang sering dilemparkan ke Anies untuk menjatuhkannya adalah “Hanya pinter ngomong, gak bisa kerja”.

Namun setelah melihat sendiri faktanya, setiap kasus yang ditujukan untuk menjatuhkan Anies, justru di situlah kelebihan Anies terlihat. Semakin dicari kurangnya, justru semakin terlihat lebihnya. Nah berikut adalah beberapa kelebihan pribadi Anies Baswedan yang bisa jadi pertimbangan untuk memlihnya kelak:

Pandai Berdiplomasi

Kemampuan berdiplomasinya sangat baik. Hal ini dibuktikan saat Anies menjabat sebagai gubernur DKI. Misalnya pada kebijakan JakLingko, tentu awalnya ditolak penuh oleh seluruh armada dan transportasi swasta di DKI. Namun Anies mau berdialog dan berdiskusi sehingga akhirnya mereka yang menolak justru menjadi berterimakasih.

Atau pada kebijakan pendirian rumah ibadah, penolakan dari warga sekitar sangat keras terjadi. Bahkan sebelumnya setiap aparat yang datang disambut dengan parang karena saking menolaknya mereka. Tapi Anies rela datang seorang diri dengan asistennya, malam-malam tanpa ada pengawalan dan penjagaan. Berdialog dan berdiskusi dengan warga, hingga akhirnya mereka menerima pendirian rumah ibadah agama lain.

Bedanya Anies dengan Ahok adalah, Ahok saklkek dan kaku dalam menjalankan kebijakannya. Entah masyarakat setuju atau tidak, jika ada yang menghalangi ya kerahkan aparat. Tidak ada dialog ataupun diskusi.

Sedangkan Anies lebih ke pendekatan lebih dulu, mengajak diskusi dan berdialog dengan warga mencari solusi terbaik, baru diputuskan dan dijalankan kebijakannya. Tanpa ada kekerasan dan penggusuran.

Visioner

Berjiwa visioner, namun hal ini malah dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai “orang yang hanya pintar ngomong”. Dalam mengambil kebijakan untuk membuat perubahan ataupun kemajuan, tentu dibutuhkan sebuah dobrakan, dan semuanya tentu harus diperhitungkan dengan matang, rencana dari A-Z. Inilah yang ada pada diri Anies.

Komunikasi dan Pengetahuan yang Baik

Kemampuan bahasa Inggrisnya sangat baik. Ditambah dengan pengetahuannya yang luas. Hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Apalagi yang dipimpinnya adalah negara.

Dengan kemampuan bahasa dan pengetahuan yang baik, tentu akan lebih disegani oleh dunia. Ketika ada sesi wawancara atau pertanyaan misalnya, sudah tidak perlu penerjemah lagi. Dan jika ada pertanyaan sulit misalnya, maka bisa dengan spontan untuk menjawabnya karena keluasan pengetahuannya.

Pondasi yang Kokoh

Sebagai rakyat, sesuatu yang paling ditakuti tentunya adalah kebijakan yang tidak berdasar pada keadilan. Lebih-lebih memihak pada golongan tertentu atau kepentingan tertentu. Dan tentunya sebagai rakyat kita ingin kebijakan yang menguntungkan bagi rakyat.

Dan Anies Baswedan memiliki pondasi yang kokoh dalam hal ini. Dalam banyak kesempatan beliau selalu menyatakan, dalam mengambil kebijakan dirinya selalu bersandar pada empat hal, yaitu:

  1. Prinsip keadilan atau kesetaraan
  2. Kepentingan umum
  3. Common sense, dan
  4. Sesuai dengan undang-undang atau hukum

Dengan empat landasan tersebut sebagai rakyat tentu kita tidak perlu khawatir atas keberpihakannya.

Sumber Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *